Ketua MPR: Rencana Evakuasi Warga Gaza Persiapan Kemerdekaan Palestina
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month Kam, 17 Apr 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar

( Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025). Poto ANTARA News)
Jakarta-Fokusid.com_Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa rencana Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk mengevakuasi warga Palestina di Gaza ke Indonesia merupakan langkah strategis dalam persiapan menuju kemerdekaan Palestina. “Langkah ini diambil oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari upaya persiapan bagi Palestina yang merdeka,” jelas Muzani saat berada di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari Kamis.
Muzani menambahkan bahwa evakuasi warga Palestina ke Indonesia bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, termasuk tenaga medis dan pendidik, yang akan berkontribusi dalam pembangunan Palestina yang merdeka. “Evakuasi yang direncanakan oleh Presiden Prabowo ini mencakup tenaga-tenaga medis dan pendidik,” ungkapnya.
Menurut Muzani, negara-negara yang berdekatan dengan Palestina kini tengah bersiap untuk merestorasi situasi pascakonflik antara Palestina dan Israel, guna mendukung pembangunan Palestina sebagai sebuah negara yang mandiri. “Ketika Palestina merdeka dan pascaperang berakhir, langkah selanjutnya adalah membangun infrastruktur fisik. Negara-negara di sekitarnya sudah mulai menghitung biaya untuk rekonstruksi Palestina,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara yang sejak awal telah mendukung kemerdekaan Palestina, telah memulai persiapan bantuan untuk merekonstruksi wilayah yang rusak akibat serangan Israel. “Misalnya, Baznas berencana untuk merekonstruksi bahkan membangun kembali masjid, rumah sakit, dan sekolah-sekolah Indonesia di tanah Palestina untuk membantu rakyat Palestina,” ujarnya.
Lebih jauh, Muzani menjelaskan bahwa setelah kemerdekaan Palestina, penting untuk membangun kembali sumber daya manusia di sana, mengingat banyak warganya yang menjadi korban dalam konflik tersebut. “Oleh karena itu, kita perlu mengisi kekosongan ini dengan dokter-dokter, tenaga pendidik, dan para guru yang kini jumlahnya semakin berkurang akibat perang melawan Israel,” katanya.
Ia menambahkan, “Karena itu, tenaga-tenaga tersebut akan dididik di Indonesia, baik di sektor medis maupun nonmedis, sebagai bagian dari upaya membangun kembali sumber daya manusia di Palestina.
” Muzani pun menekankan bahwa dukungan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo tidak hanya bersifat politik, tetapi juga melibatkan dukungan fisik. “Dukungan fisik tersebut mencakup pembangunan masjid, rumah sakit, dan sekolah, termasuk persiapan untuk mengisi fasilitas-fasilitas tersebut dengan tenaga dokter yang memenuhi standar bagi kebutuhan rakyat Palestina,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke lima negara di Timur Tengah, yaitu Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania, untuk meminta dukungan terhadap rencana Indonesia mengevakuasi 1. 000 warga Palestina dari Gaza.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan melaksanakan rencana tersebut setelah mendapatkan izin dari semua pihak yang terlibat, termasuk negara-negara yang saat ini aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Mereka yang dievakuasi hanya akan tinggal sementara hingga kondisi pulih, dan ketika situasi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. Itulah sikap Pemerintah Indonesia, dan untuk itu, saya perlu berkonsultasi dengan para pemimpin daerah tersebut,” imbuhnya saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi pada Rabu (9/4) dini hari,Sumber Berita Antara News.
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar