Faktor Psikologis di Balik Gaya Komunikasi Cepat Generasi Z di Era Digital
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month Ming, 6 Jul 2025
- visibility 26
- comment 0 komentar

(Dod,Republika)
Fokusid.com-Di zaman digital yang cepat dan saling terhubung, ketakutan akan kehilangan atau Fear of Missing Out (FOMO) menjadi salah satu tekanan mental yang signifikan bagi cara berkomunikasi Generasi Z. FOMO lebih dari sekadar rasa cemas terhadap tertinggalnya tren, melainkan sebuah dorongan yang kuat untuk selalu terlibat dan aktif di dunia online sebagai bagian dari identitas dan keberadaan sosial mereka.
Generasi Z dibesarkan dalam budaya media sosial dan akses informasi yang cepat, sehingga komunikasi digital bukan hanya berfungsi sebagai sarana bertukar pesan, tetapi juga sebagai platform untuk mengekspresikan diri. Mereka merasa perlu untuk selalu responsif dan relevan agar tidak terasing dalam komunitas online mereka. Dengan demikian, cara komunikasi mereka menjadi sangat cepat dan strategis, menggunakan bahasa yang dinamis seiring dengan tren, seperti istilah FYP (For You Page), TMI (Too Much Information), dan OOTD (Outfit of The Day).
Menurut Dr. Rina Sari, seorang psikolog yang khusus meneliti kesehatan mental remaja, istilah-istilah tersebut lebih dari sekadar jargon semata, tetapi simbol keterhubungan dalam komunitas digital mereka. Meskipun demikian, banyak anggota Gen Z yang mengalami kelelahan emosional akibat tekanan untuk mempertahankan citra yang kadang tidak mencerminkan kenyataan hidup mereka.
Informasi utama disajikan dalam urutan waktu
Tekanan untuk selalu aktif dan memantau media sosial secara konstan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:
Kenaikan kecemasan sosial: Ketakutan untuk ketinggalan membuat mereka merasa perlu untuk selalu tampil sempurna.
Stres yang berkepanjangan: Keinginan untuk selalu terup-to-date dan mendapatkan pengakuan dari interaksi digital menimbulkan beban yang melelahkan.
Masalah tidur: Kebiasaan memeriksa media sosial hingga larut malam mengganggu pola tidur yang sehat.
Penurunan produktivitas: Konsentrasi belajar atau bekerja terhalang oleh dorongan untuk tetap aktif di dunia digital.
Fenomena ini menunjukkan kerumitan baru dalam komunikasi digital, di mana rasa takut ketinggalan memengaruhi cara Generasi Z berkomunikasi, mengekspresikan perasaan, dan membangun identitas diri mereka. Para ahli menggarisbawahi bahwa pendidikan literasi digital perlu melampaui keterampilan teknis. Kesadaran emosional dan psikososial sangat penting agar Generasi Z dapat menggunakan media sosial dengan bijaksana dan menemukan keseimbangan hidup yang sehat. Dengan pemahaman ini, mereka bisa mengurangi tekanan FOMO dan meningkatkan kesehatan mental sekaligus kualitas hubungan sosial mereka.
Fenomena FOMO bukan hanya sekadar tantangan dalam komunikasi, tetapi juga mencerminkan kerumitan kehidupan digital generasi muda saat ini. Memahami tekanan ini adalah kunci dalam mendukung kesehatan mental dan menciptakan hubungan sosial yang positif bagi Generasi Z. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu mereka menjelajahi dunia maya tanpa kehilangan keseimbangan dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.(Sumber Kumparan)
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar