Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pemilu Perlu Sistem berkelanjutan buntut putusan MK, Wamendagri

Pemilu Perlu Sistem berkelanjutan buntut putusan MK, Wamendagri

  • account_circle Fokus id.com
  • calendar_month Ming, 6 Jul 2025
  • visibility 18
  • comment 0 komentar

Badung (Fokusid. com) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan tanggapan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai pemisahan antara pemilu nasional dan pemilu lokal dengan menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan sistem pemilu yang berkelanjutan.

Saat berada di Kabupaten Badung, Bali, pada hari Sabtu, Bima menyebutkan bahwa pemikiran seharusnya tidak terus-menerus melakukan perubahan pada sistem pemilihan umum.

“Kami melihat bahwa diperlukan sebuah sistem pemilu yang kuat dan berkelanjutan, jika setiap pemilu mengalami perubahan, maka kita tidak akan memiliki sistem yang konsisten,” ungkap Bima Arya.

Keputusan MK dalam Putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 sendiri memisahkan pemilihan umum untuk anggota DPR, DPD, presiden dan wakil presiden dari pemilihan umum untuk anggota DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, serta gubernur dan wakil gubernur.

Dengan penerapan sistem baru yang dijadwalkan untuk 2029, pemilu serentak yang selama ini melibatkan lima surat suara tidak akan lagi digunakan.

Mahkamah juga mencatat bahwa hingga kini pembuat undang-undang belum melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 mengenai Pemilihan Umum (UU Pemilu).

Wamendagri menambahkan bahwa pemerintah dan DPR, sebagai pembuat undang-undang, telah memulai proses revisi terhadap Undang-Undang Pemilu.

“Oleh karena itu, terlepas dari ada atau tidaknya keputusan MK, proses ini tetap berlangsung. Di sisi lain, kami juga sedang mempelajari putusan MK tersebut dengan sebaik-baiknya, karena revisi itu harus tetap sejalan dan seirama dengan Undang-Undang Dasar, dan tidak boleh bertentangan,” jelasnya.

Walaupun mengarah pada keinginan agar sistem pemilu tetap, Wamendagri tidak langsung menyatakan setuju atau tidak dengan keputusan MK.

Ia lebih memilih untuk fokus pada proses revisi yang tengah dilakukan oleh pemerintah, sambil mempertimbangkan substansi dari keputusan MK yang mungkin bisa diintegrasikan.

“Belum ada kesimpulan akhir, ini baru tahap awal penelitian dan kajian. Kami berharap agar keputusan MK ini dapat sejalan dan harmonis dengan UUD 1945,” kata Bima Arya.

“Kami sedang mempelajari dengan cermat agar proses revisi tetap sesuai dengan undang-undang. Dalam kajian ini, kami juga meneliti materi substansi dari keputusan MK sebelumnya,” tambahnya.

Wamendagri juga berpendapat bahwa pemisahan pemilu itu terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang mengenai rezim pemilu.

Ia menjelaskan bahwa MK melihat pilkada dan pemilu sebagai satu rezim, sementara banyak pihak beranggapan sebaliknya, sehingga interpretasi ini belum mencapai kesepakatan.

“MK beranggapan bahwa pilkada dan pemilu itu termasuk dalam satu rezim, menafsirkan maksud asli dari proses perubahan Undang-Undang 1945, sementara banyak yang percaya bahwa Undang-Undang 1945 memisahkan antara rezim pilkada dan rezim pemilu. Oleh karena itu, turunan undang-undangnya pun akan berbeda,” tutur Bima Arya.(Sumber Antara)

Penulis

Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sekolah Rakyat: Presiden Prabowo Berjanji Menyelamatkan Generasi Miskin, Tetapi Apakah Ini Bisa Terwujud?

    Sekolah Rakyat: Presiden Prabowo Berjanji Menyelamatkan Generasi Miskin, Tetapi Apakah Ini Bisa Terwujud?

    • calendar_month Sab, 19 Apr 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 97
    • 0Komentar

    Fokusid.com_Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap anak, namun di Indonesia, banyak anak yang masih terhalang untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak akibat keterbatasan ekonomi,Untuk mengatasi permasalahan ini, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Sekolah Rakyat dengan tujuan menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang tinggal di daerah terpencil. Program Sekolah Rakyat diharapkan mampu […]

  • Hukum Meninggalkan Sholat Jumat karena Pekerjaan

    Hukum Meninggalkan Sholat Jumat karena Pekerjaan

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 11
    • 0Komentar

    Fokusid.com-Hukum untuk tidak menghadiri Salat Jumat dengan alasan pekerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut. Jumat merupakan hari penting bagi umat Islam yang dirayakan setiap minggu. Hari ini sangat istimewa karena di dalamnya terdapat ibadah salat Jumat yang menggantikan salat Zhuhur. Selain itu, banyak hadis menjelaskan tentang keutamaan dan kemuliaan hari Jumat. Bahkan, Al-Quran menjelaskan tentang salat […]

  • Gen Z untuk Perekonomian RI : Potensi apa Problematika

    Gen Z untuk Perekonomian RI : Potensi apa Problematika

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Fokusid.com-Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, saat ini mulai mengambil peran penting di dunia kerja dan konsumsi. Sebagai generasi yang dibesarkan di tengah kemajuan digital, penelitian menunjukkan bahwa Gen Z memiliki sumbangsih yang besar terhadap perkembangan ekonomi Indonesia melalui platform e-commerce, ekonomi gig, startup berbasis teknologi, dan sektor ekonomi […]

  • AI siap untuk Mengobati Kanker,Gunakan Google DeepMind

    AI siap untuk Mengobati Kanker,Gunakan Google DeepMind

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 15
    • 0Komentar

    JAKARTA,Fokusid.com – Pada tahun 2022, AlphaFold yang dikembangkan oleh Google DeepMind berhasil mengidentifikasi lebih dari 200 juta struktur protein, yang mempercepat proses dalam pengembangan obat.MRHP Meluncurkan Pusat Kanker Isomorphic Labs mengklaim sebagai alat AI yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian, termasuk AlphaFold 3. Kemajuan pesat dalam teknologi mRNA setelah pandemi telah membuka kemungkinan untuk vaksin kanker, […]

  • Fadhilah Puasa Tasua & Asyura di Bulan Muharram, Keutamaanya

    Fadhilah Puasa Tasua & Asyura di Bulan Muharram, Keutamaanya

    • calendar_month Sab, 5 Jul 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 28
    • 0Komentar

    Fokusid. com-Umat Muslim sekali lagi menyambut bulan Muharram, yang merupakan salah satu bulan yang dihormati dalam penanggalan Hijriyah. Di antara berbagai amal sunnah yang dianjurkan selama bulan ini adalah puasa Tasua dan puasa Asyura. Berikut adalah informasi lengkap mengenai jadwal, niat, dan keutamaan dari kedua puasa tersebut pada tahun 2025. Jadwal Puasa Tasua dan Asyura […]

  • Menteri Luar Negeri Sugiono Buka Suara soal RI Dipatok Tarif Impor 32 Persen Donal Trump

    Menteri Luar Negeri Sugiono Buka Suara soal RI Dipatok Tarif Impor 32 Persen Donal Trump

    • calendar_month Kam, 10 Jul 2025
    • account_circle Fokus id.com
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Jakarta, Fokusid.com –Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono memberikan respon terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 32 persen untuk barang-barang dari Indonesia. Sugiono menyatakan bahwa keputusan ini berfungsi sebagai pengingat bahwa Indonesia seharusnya memperkuat perekonomian dalam negeri dan tidak bergantung pada pihak lain. “Ini adalah sesuatu yang harus kita pahami […]

expand_less