Menteri Luar Negeri Sugiono Buka Suara soal RI Dipatok Tarif Impor 32 Persen Donal Trump
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month Kam, 10 Jul 2025
- visibility 30
- comment 0 komentar

(Doc,Niaga Asia)
Jakarta, Fokusid.com –Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono memberikan respon terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan tarif impor sebesar 32 persen untuk barang-barang dari Indonesia.
Sugiono menyatakan bahwa keputusan ini berfungsi sebagai pengingat bahwa Indonesia seharusnya memperkuat perekonomian dalam negeri dan tidak bergantung pada pihak lain.
“Ini adalah sesuatu yang harus kita pahami bahwa ini adalah pengingat bagi kita. Oleh karena itu, saya rasa apa yang diusulkan oleh Pak [Presiden RI] Prabowo sudah berada pada jalur yang tepat. Kita ingin menciptakan ketahanan pangan, memenuhi kebutuhan energi kita, dan ini merupakan hal dasar yang perlu dipenuhi,” ujar Sugiono saat berbincang dengan awak media di tengah pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Kuala Lumpur pada Rabu (9/7).
Sugiono menjelaskan bahwa upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketahanan pangan dan energi, serta berinvestasi dalam sumber daya manusia melalui program makanan bergizi gratis adalah langkah yang bijaksana, sebab dapat memperkuat perekonomian Indonesia di tengah tantangan global saat ini.
“Dari hal-hal ini, kita dapat benar-benar membangun kekuatan ekonomi yang tidak tergantung pada siapapun dan tetap dapat menjalankan hubungan internasional yang baik,” tambah Sugiono.
Trump secara resmi memutuskan tarif impor sebesar 32 persen untuk produk-produk asal Indonesia, yang akan berlaku mulai 1 Agustus yang akan datang. Angka ini belum termasuk tarif impor umum AS sebanyak 10 persen.
Trump menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar 14 negara yang mendapatkan pemberitahuan langsung terkait kebijakan tarif terbaru ini.
Selain Indonesia, terdapat sejumlah negara lain yang juga menerima pemberitahuan serupa, antara lain Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Bangladesh, Serbia, Bosnia, Kazakhstan, Afrika Selatan, dan Tunisia.
Dua negara sekutu Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, bahkan lebih dulu menjadi target tarif impor yang sama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah melalui beberapa BUMN dan perusahaan swasta telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan AS guna mendorong Trump untuk membatalkan tarif 32 persen tersebut.
Airlangga tidak merinci total nilai dari perjanjian yang telah dibuat, namun ia memastikan bahwa pelaku usaha Indonesia berkomitmen untuk melakukan pembelian barang dari AS dengan nilai mencapai US$34 miliar atau sekitar Rp553,11 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp16. 268 per dolar AS).
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto juga percaya masih ada kesempatan untuk bernegosiasi dengan AS mengenai tarif ini.
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar