Curhat Jokowi soal tuduhan ijazah palsu saat reuni di UGM
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 7
- comment 0 komentar

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa teman-teman kuliah seangkatannya saat acara reuni ke-45 angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). Doc ANTARA
(Fokusid.com) – Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 Republik Indonesia, menyampaikan pandangannya mengenai tuduhan ijazah palsu kepada publik pada acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berlangsung di Yogyakarta pada hari Sabtu.
Saat diminta untuk memberikan sambutan, Jokowi mengeluarkan lelucon yang bernada sindiran terkait isu ijazahnya yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
“Mengenai nostalgia, saya lihat semua tampak senang. Namun, jangan terlalu senang dulu karena ijazah saya masih diragukan,” kata Jokowi yang disambut tawa dari rekan-rekan seangkatannya.
Ia juga mengingatkan para sahabatnya untuk berhati-hati, karena jika terbukti ijazahnya palsu, semua anggota angkatan mungkin akan terkena dampak yang sama.
“Hati-hati, keputusan pengadilan bisa jadi berpengaruh. Jika keputusannya menguntungkan, Bapak Ibu bisa bersenang-senang. Namun, jika tidak, semua yang 88 (alumni) juga akan terpengaruh,” lanjutnya sambil bercanda.
Jokowi merasa bingung dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang dianggapnya tidak masuk akal, mengingat usaha dan perjuangannya dalam menempuh pendidikan pada waktu itu.
“Saya kadang merasa geleng-geleng kepala mendengar ini, kadang memang tidak masuk akal. Namun, itulah kenyataannya. Kami menjalani kuliah dengan susah payah. Tapi saya lulus semua, terus menerus lulus,” tuturnya.
Baca juga: Polisi konfirmasi ijazah Jokowi disita untuk pemeriksaan
Ia juga mengingat sahabat lamanya, Jambro Sasongko, yang beberapa kali harus mengulang mata kuliah matematika.
Dengan nada humor, Jokowi mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mengulang mata kuliah seperti Jambro, jadi tidak masuk akal jika ijazahnyalah yang terkena masalah.
“Kalau penasaran mengenai Pak Jambro, itu sah-sah saja. Dia sering mengulang matematika. Saya tidak pernah mengulang,” jelas Jokowi.
Menurutnya, tuduhan-tuduhan terhadapnya semakin kehilangan logika karena terus berubah fokus dari ijazah ke skripsi kemudian beralih lagi ke kegiatan KKN.
“Ketika kesulitan menemukan kesalahan pada ijazah, muncul masalah di skripsi. Skripsi juga dianggap palsu. Kemudian berlanjut ke KKN. Dari ijazah pindah ke skripsi, lalu ke KKN. KKN-nya pun diperiksa,” katanya.
Jokowi menyebutkan bahwa dosen pembimbing skripsinya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, sedangkan pengujinya adalah Ranu Gede dan Ir. Sofyan Wasito.
Ia juga masih mengingat dengan jelas lokasi KKN yang dijalani bersama rekan-rekan dari fakultas lain di Boyolali, Jawa Tengah.
“Saya ingat KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Teman-teman juga ingat, dari Fakultas Hukum ada Bu Yohana, dari Fakultas Biologi ada Bu Rica, dan dari Teknik Geodesi ada Eko,” ungkapnya.
Baca juga: Jokowi kunjungi Polresta Surakarta untuk pemeriksaan kasus ijazah
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat dilaporkan ke polisi karena dianggap melakukan penipuan publik ketika menyebut nama Ir. Kasmujo sebagai dosen pembimbingnya.
Padahal, menurutnya, Ir. Kasmujo benar-benar membimbingnya selama kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, bahkan setelah lulus, Jokowi masih sering mengunjungi pabrik kayunya untuk menyelesaikan berbagai isu teknis.
“Beliau membimbing urusan produksi di pabrik yang saya miliki. Selalu saya katakan, Pak Kasmujo adalah dosen pembimbing saya. Karena memang dia adalah dosen pembimbing saya,” tambah Jokowi.
Di akhir sambutannya, Jokowi mengungkapkan bahwa kondisi kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
“Saya sebetulnya masih dalam masa pemulihan dan belum 100 persen sehat. Selama tiga bulan ini saya masih berusaha untuk pulih,” katanya.
Namun, ia merasa perlu menghadiri reuni angkatannya agar isu tentang ijazah palsu yang dituduhkan kepadanya tidak semakin berkembang.
“Waktu Pak Bambang berkunjung, dia bertanya, ‘Kamu tidak datang? ‘ Jadi, jika saya tidak hadir, kepalsuan ini bisa menjalar lebih jauh,” ucap Jokowi yang diiringi tawa teman-temannya.
“Saya benar-benar memaksa diri untuk hadir. Coba bayangkan jika saya tidak datang. Nanti 67 orang berkumpul, semua bertanya, ‘Jokowi di mana? ‘ Akan jadi keributan,” lanjut Jokowi. (Sumber Antara)
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar