Pentingnya literasi finansial generasi Z !!
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month Kam, 17 Apr 2025
- visibility 9
- comment 0 komentar

Fokusid.com_Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012, berkembang di dalam lingkungan yang ditandai oleh kemajuan teknologi, ekonomi digital, dan media sosial. Mereka memiliki akses informasi yang sangat banyak, membuat mereka lebih mampu beradaptasi dengan perubahan. Namun, di balik semua kemajuan ini, banyak dari mereka masih menghadapi tantangan besar mengenai literasi keuangan, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengelola uang dengan baik.
Literasi keuangan tidak hanya melibatkan kemampuan untuk menghitung uang atau membuka rekening bank, tetapi juga termasuk mengelola pengeluaran, menabung, berinvestasi, memahami risiko, serta membuat pilihan keuangan yang bijaksana. Keterampilan ini sangat penting dalam hidup di zaman sekarang, terutama di tengah ekonomi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian.
Mengapa Literasi Keuangan Sangat Penting bagi Gen Z?
1. Kemandirian finansial sejak usia muda
Banyak anggota Gen Z yang mulai memperoleh penghasilan saat masih sekolah, baik melalui pekerjaan lepas, bisnis online, maupun menjadi konten kreator. Namun, tanpa pengetahuan tentang keuangan, pendapatan yang diperoleh seringkali habis untuk membeli barang yang tidak perlu.
2. Menghindari jebakan utang dan pola hidup konsumeris
Kemudahan akses ke layanan seperti bayar nanti, kartu kredit digital, dan pinjaman online meningkatkan risiko Gen Z terjebak dalam utang konsumeris jika mereka tidak memiliki kontrol keuangan yang baik.
3. Persiapan masa depan yang lebih terencana
Dengan pengetahuan keuangan, Generasi Z bisa merencanakan pentingnya seperti biaya pendidikan lanjutan, membeli rumah, atau bahkan merencanakan pensiun lebih awal.
4. Beradaptasi dengan karier yang fleksibel
Banyak Gen Z yang memilih karier non-tradisional seperti freelancer, pengusaha, atau konten kreator. Hal ini mengharuskan mereka untuk belajar mengelola penghasilan yang tidak tetap dan merencanakan keuangan sendiri tanpa gaji tetap dari perusahaan.
Tantangan dalam Literasi Keuangan di Kalangan Gen Z
Walaupun Gen Z terkenal sebagai generasi digital, banyak dari mereka yang masih kurang memiliki pengetahuan dasar tentang keuangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang mereka hadapi:
• Minimnya pendidikan keuangan di sekolah
Kurangnya penyampaian tentang pengelolaan keuangan pribadi, seperti membuat anggaran, berinvestasi, dan pengelolaan utang, dalam kurikulum pendidikan.
• Budaya konsumtif dan FOMO
Gaya hidup “ikut-ikutan” untuk eksistensi di media sosial mendorong perilaku konsumtif. Ini menjadi semakin parah dengan adanya tren belanja online, diskon besar, dan pengaruh influencer.
• Kurangnya contoh nyata dalam keuangan
Banyak tokoh publik yang menunjukkan kekayaan sebagai tolok ukur sukses, tanpa menjelaskan proses dan strategi keuangan yang mendukungnya. Hal ini menciptakan standar hidup yang tidak realistis.
Strategi untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Gen Z
Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan oleh Generasi Z untuk membangun dasar keuangan yang kuat:
1. Belajar Membuat Anggaran
Langkah awal dalam mengelola keuangan adalah dengan menyusun anggaran. Gunakan metode sederhana seperti:
• Aturan 50/30/20
50% untuk kebutuhan (makanan, transportasi, tagihan), 30% untuk keinginan (hiburan, belanja), dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Gunakan aplikasi seperti Money Lover, Spendee, atau Excel untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan harian. Ini akan membantu kamu mengetahui ke mana uangmu digunakan.
2. Memiliki Dana Cadangan
Dana cadangan adalah tabungan yang hanya digunakan dalam situasi darurat seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Idealnya, jumlahnya setara dengan 3-6 bulan biaya bulanan.
Simpan di rekening terpisah agar tidak bercampur dengan uang belanja harian.
3. Mulai Berinvestasi Sejak Awal
Dengan kemajuan teknologi, investasi dapat dimulai dari jumlah kecil. Generasi Z dapat memulai investasi di:
• Reksa dana: ideal untuk pemula karena risikonya rendah dan dikelola oleh manajer investasi.
• Saham: baik untuk investasi jangka panjang, tetapi memerlukan pemahaman yang lebih mendalam.
• Emas digital: aman untuk melakukan diversifikasi.
• Obligasi pemerintah (ORI, SBR): sesuai untuk investasi jangka menengah dan memiliki stabilitas yang relatif baik.
Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi. Terdapat banyak sumber pendidikan gratis yang dapat diakses di YouTube, podcast, dan kelas online dari platform yang terpercaya.
4. Pahami Perbedaannya antara Kebutuhan dan Keinginan
Salah satu kunci mencapai kebebasan finansial adalah kemampuan untuk menahan diri dari godaan untuk berbelanja. Ketika ingin membeli sesuatu, tanyakan kepada diri sendiri:
• Apakah ini benar-benar diperlukan atau hanya sekadar keinginan?
• Apakah barang ini bisa meningkatkan produktivitas hidupku?
• Dapatkah pembelian ini ditunda sampai aku memiliki lebih banyak uang?
Latihan berpikir kritis seperti ini akan membantumu menghindari pengeluaran yang tidak penting.
5. Tingkatkan Pengetahuan Melalui Pembelajaran Mandiri
Ada banyak sumber belajar yang dapat diakses tanpa biaya:
• Buku: seperti “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki atau “The Psychology of Money” oleh Morgan Housel.
• Podcast: seperti “Financial Fitness” atau “Uang Bicara. ”
• Kursus daring: dari platform seperti Coursera, Skill Academy, atau Pintek.
Luangkan waktu 10–15 menit setiap hari untuk belajar tentang keuangan. Investasi dalam pengetahuan ini akan memberikan dampak besar di masa depan.
6. Bangun Pemahaman Keuangan yang Positif
Pemahaman adalah dasar perilaku keuangan yang baik. Tanamkan keyakinan bahwa:
• Uang berfungsi sebagai alat, bukan tujuan utama hidup.
• Hidup hemat tidak berarti pelit, tetapi bijaksana dalam menggunakan sumber daya.
• Investasi terbaik adalah yang dilakukan pada diri sendiri: dalam hal pengetahuan, kesehatan, dan keterampilan.
Peran Keluarga dan Lingkungan
Lingkungan memiliki peranan yang penting dalam membentuk kebiasaan keuangan pada generasi Z. Orang tua sebaiknya mulai memberikan pendidikan keuangan sejak usia dini, seperti memberikan uang saku dengan tanggung jawab, menjelaskan konsep menabung, atau berdiskusi mengenai pengeluaran keluarga.
Sekolah dan perguruan tinggi juga bisa berkontribusi melalui seminar, workshop, atau komunitas diskusi tentang keuangan. Lingkungan yang mendukung akan memperkuat kesadaran finansial di kalangan anak muda.
Literasi finansial kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan hal penting bagi generasi Z untuk dapat beradaptasi dan berkembang di tengah tantangan ekonomi. Semakin cepat kamu belajar mengelola uang, semakin besar kemungkinanmu untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan. Mulailah dengan langkah kecil: catat pengeluaran, tabung secara konsisten, dan pelajari investasi. Gunakan uang sebagai alat untuk mencapai tujuan, bukan sebagai sumber stres dalam hidup.
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar