Tarif baru AS momentum RI perkuat industri dalam negeri,Kata Menaker
- account_circle Fokus id.com
- calendar_month 20 jam yang lalu
- visibility 1
- comment 0 komentar

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli (tengah) saat ditemui di sela acara Executive Breakfast Meeting IKA Unpad di Jakarta, Kamis (17/7/2025). Doc, ANTARA
Jakarta (Fokusid.com) – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa penetapan tarif perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia merupakan kesempatan untuk memperkuat daya tahan industri domestik.
“Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat industri lokal, dengan memastikan bahwa pasar domestik bisa dijadikan peluang bagi industri-industri kita untuk dimaksimalkan,” ujar Menaker Yassierli saat di temui di Jakarta, pada hari Kamis.
Pengenaan tarif sebesar 19 persen pada produk Indonesia yang diekspor ke AS, disertai dengan penghapusan semua hambatan tarif dan non-tarif untuk produk AS yang masuk ke Indonesia.
Ketika ditanya apakah pembukaan impor produk AS ke Indonesia akan berdampak pada kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama pada industri yang padat karya, Yassierli tetap optimis melalui berbagai kolaborasi pemerintah untuk meningkatkan produktivitas negara.
“Kami memiliki program untuk meningkatkan produktivitas, jadi saya berpendapat bahwa ini adalah kesempatan yang baik untuk kita luncurkan, fokus pada penguatan ketahanan industri dalam negeri kita,” tuturnya.
“Kita juga akan mendengar arahan dari beliau (Presiden Prabowo Subianto), lalu akan dijelaskan lagi oleh Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) sambil melibatkan kementerian lain terkait,” tambahnya.
Selain itu, Menaker menilai tarif baru yang diterapkan AS terhadap Indonesia cukup berarti.
“Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa pasar Amerika akan membuat kita kalah bersaing gara-gara tarif yang tinggi. Sebelumnya tariff-nya 32 persen. Jadi, penurunan ini cukup signifikan. Kita harus tetap optimis. Itu adalah kata kunci, optimis,” jelasnya.
Secara terpisah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penurunan tarif reciprocate AS dari 32 persen menjadi 19 persen membuat produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional.
Ia menjelaskan bahwa penyesuaian tarif tersebut merupakan bagian dari kebijakan strategis untuk memperkuat rantai pasok, menarik investasi yang berbasis pada nilai tambah, dan mengokohkan posisi Indonesia sebagai partner dagang yang dihormati.
Dalam kesepakatan ini, Indonesia menerapkan langkah strategis dengan menyederhanakan tarif untuk mayoritas produk impor dari AS.
Ini adalah bagian dari pendekatan timbal balik yang dianggap dapat dilakukan secara terukur dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. (Sumber Antara)
Penulis Fokus id.com
Fokusid.com merupakan sebuah platform media informasi yang hadir untuk memberikan akses berita dan pengetahuan yang akurat, terpercaya, dan berimbang kepada masyarakat. Sebagai alat media informasi, Fokusid.com berkomitmen untuk menyajikan konten yang relevan dan berkualitas,Dengan mengedepankan integritas jurnalistik dan prinsip keberimbangan dalam penyajian informasi.
Saat ini belum ada komentar